UTS NO. 10


 

Pengaruh Diet Ekstrim Untuk Atlet Sepakbola

 

 

 


 

 

Disusun Oleh:

Onique NavytaAryanti

 NIM. 20060484017

 

 

 

Dosen Pegampu:

Dr. Purbodjati, M.S. (OK064), Dr. ACHMAD WIDODO, M.Kes.

Yetty Septiani Mustar M,Kes.

Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu Olahraga

Prodi S1 Pendidikan Kesehatan, dan Rekreasi 2021/2022


 

 

 

Bab 1 Pendahuluan

 

1.1  Latar Belakang

Diet merupakan kebiasaan seseorang untuk mengkonsumsi jenis makanan dan minuman dari hari ke hari, terutama makanan yang dirancang untuk mendapatkan kebutuhan individu tertentu (Hartanto, 2006). Diet merupakan mengkonsumsi makanan dan memilih makanan dengan memperhatikan komposisi makanan agar seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Diet dilakukan untuk mengatur agar konsumsi makanan yang diasup oleh seseorang tidak berlebihan, tepat, dan seimbang (Graha, 2010). Diet merupakan pengaturan pola makan berupa kualitas, cara mengolah makanan, dan frekuensi makan (Toruan, 2007).  Pola diet sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan agar berat badan tidak berlebihan (obesitas). Untuk membantu proses diet agar berhasil, maka seseorang perlu menerapkan pola hidup yang sehat, misalnya mengkonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan, sayuran, serta mengurangi makanan berlemak. Berat badan yang berlebihan sangat erat hubungannya dengan terjadinya suatu penyakit (Sumanto, 2009). Salah satu penyakit yang berkaitan dengan obesitas adalah penyakit asam urat. (Lingga, 2012).

 

 

1.2  Rumus Masalah

a.       Apakah pengaruh diet untuk atlet?

 

1.3  Tujuan Penelitian

a.       untuk mengetahui / memperoleh informasi yang empiris / nyata mempengaruhi Diet pada Atlet Sepakbola .

1.4  Manfaat

a.      dapat digunakan untuk mengmferivikasi / mengevaluasi pengembangan , peningkatan Kesehata dan kecukupan gizi atlet  .

b.    dapat digunakan untuk program peningkatan Performa Atlet

 

1.5  Batasan Penelitian

a.       Dalam penelitian ini peneliti hanya membahas mengenai pengaruh Diet pada atlet .

 

 

1.6  Asumsi

a.       Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat mempengaruhi berapa besar pengaruh

Diet pada atlet .


 

Bab II Kajian Pustaka

2.1 Landasan teori

 

Manfaat diet adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal, mencapai dan mempertahankan tekanan darah agar tetap normal, mencegah dan mengurangi retensi garam dan air/cairan, mencapai keseimbangan nitrogen, menjaga agar mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah persalinan (Jalal et al., 2011).

Syarat diet pada preeklamsia harus diperhatikan: energi dan zat gizi yang diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien dalam menerima makanan; penambahan energi tidak melebihi 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil, garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat badan diusahakan dibawah 3 kg/bulan atau dibawah 1 kg/minggu; protein tinggi (1 ½ -2 gram/kgBB); pemberian lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda; vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi; mineral cukup terutama calcium dan kalium; bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien; cairan diberikan 2500 ml/hari. Pada keadaan Oliguria cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urine, muntah, keringat dan pernafasan (Oladeinde et al., 2015).

Ada tiga macam pemberian diet untuk preeklamsia (Khaing et al., 2012), yaitu:

commit to user

a. Diet preeklamsia I, diet ini diberikan pada pasien dengan preeklamsia berat.

Makanan diberikan dalam bentuk cair yang terdiri dari sari buah dan susu.

Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral dan kekurangannya diberikan secara parenteral. Karena makanan ini kurang mengandung zat gizi dan energy, maka hanya diberikan 1-2 hari saja.

b. Diet preeklamsiaII diberikan kepada preeklamsia yang penyakitnya tidak terlalu berat atau sebagai makanan peralihan dari diet preeklamsia I.

Makanan diberikan dalam bentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. Dalam diet ini makanan yang diberikan cukup mengandung energy dan zat gizi lainnya.

c. Diet preeklamsia III diberikan kepada pasien dengan preeklamsia ringan atau sebagai peralihan dari diet preeklamsia II. Pada diet ini makanan mengandung protein tinggi dan rendah garam. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Pada diet jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg/bulan. Pada diet ini makanan yang diberikan mengandung cukup semua zat gizi dan energy.


 

 

 

3.1 Jenis Penelitian


Bab III Metode Penelitian


Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif eksplanatori yang merupakan penelitian menggunakan metode penggunaan data numerik yang bertujuan guna menjelaskan Pengaruh Diet terhadap Atlet Sepak bola.

Umar dalam Priyanto (2016), explanatory research (penelitian eksplanatori) merupakan sebuah penelitian yang bertujuan guna menganalisis adanya hubungan- hubungan antar variabel satu dengan variabel lainnya dan menganalisis mengenai bagaimana variabel dapat mempengaruhi variabel yang lain.

Dalam pembahasan tentang Diet , maka akan terlihat beberapa faktor yang mempunyai dampak paling besar dalam mempengaruhi Perkembangan atlet sepak bola

3.1  Objek Penelitian

 

Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah Sense (X1), Feel (X2) dan Think (X3) terhadap variabel dependen atau variabel terikat yaitu kepuasan wisatawan (Y).

Peneliti memilih Atlet sepak bola adalah karena tertarik untuk mengetahui penilaian tentang sense, feel dan think terhadap perkembangan atlet sepakbola

 

 

52


 

 

 

Melakukan penelitian pada atlet ini bukanlah hal yang mudah seperti halnya penelitian biasanya. Atlet harus mempersiapkan mental dan fisik karena untuk mencapai perkembangan performa yang bagus.

3.2  Lokasi Penelitian

kampung siji, Jl. Raya Ngadiluwih, , Kec. Ngadiluwih , Kabupaten  Kediri, Jawa Timur 64171

 

3.3  Populasi dan Sampel

a)      Populasi

Populasi yang ada dalam penelitian ini yaitu para Atlet yang melakukan penelitian. Jumlah atlit dan datanya

b)      Sampel

Sampel adalah Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasinya besar, dan peneliti kesulitan untuk mempelajari semua yang ada pada populasi, maka penetili dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono, 2020 : Hlm 146). Pengambilan sampel dari wisatawan menggunakan teknik pengambilan sampel (probability sampling) yang dapat memberikan peluang bagi


tiap anggota (unsur) populasi agar dapat dipilih menjadi anggota sampel. Teknik pengambuilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan Random Sampling, yang termasuk sederhana (simple) karena pengambilan sampel yanag akan menjadi anggota penelitian dilakukan secara acak tanpa adanya perbedaan strata yang terdapat didalam populasi tersebut. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah Atlet yang melakukan tes fisik dan psikis dengan waktu yang di tentukan.

Variabel Penelitian

Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah Sense (X1), Feel (X2) dan           Think (X3) terhadap variabel dependen atau variabel terikat perkembangan atlet.

Variabel independen disebut sebagai prediktor, stimulus, antecedent. Variabel terdesut merupakan variabel yang dapat mempengaruhi dan menjadi sebab dalam terjadinya perubahan dan adanya variabel terikat (dependen).

- Variabel Terikat atau Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang akan dipengaruhi dan menjadi dampak atau akibat daria danya variabel bebas (independen).

3.4  Instrumen Penelitian

instrumen penelitian merupakan alat ukur terhadap fenomena ataupun kejadian-kejadian yang ada di alam ataupun sosial.

 

3.5  Teknik Pengumpulan Data

Unaradjan, D, D. (2019:130) menerangkan bahwa metode pengumpulan data adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

 

a.    Kuesioner

 

Siregar (2013), kuesioner merupakan sebuah teknik untuk mengumpulkan informasi yang digunakan untuk menganalisis serta mempelajari perilaku, sikap, keyakinan dan karakteristik setiap orang yang diutamakan dalam suatu organisasi yang telah terpengaruh dengan sistem yang ada ataupun sistem yang sedang diajukan.

Kuesioner adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengedarkan atau menyebarkan pertanyaan secara langsung atau pertanyaan yang telah diringkas secara tertulis dan sistematis, kemudian akan diedarkan kepada


 

 

responden yang merupakan Atlet sepak bola  dengan jumlah 30 responden.

Sugiyono (2012:199), metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tipe angket dengan format Likert. Likert adalah format yang digunakan sebagai alat untuk mengukur pendapat, sikap dan persepsi masing- masing orang ataupun persepsi dalam suatu kelompok tentang fenomena sosial tersebut. Tipe angket ini diharapkan dapat memberi pilihan alternatif jawaban bagi responden sebagai dasar untuk memilih jawaban yang dianggap sesuai dengan keadaannya.

Dengan menggunakan skala likert, variabel yang akan diukur dapat dijelaskan menjadi indikator variabel. Langkah selanjtnya menggunakan indikator tersebut sebagai titik ukur untuk menyusun sebuah item instrumen yang berupa pernyataan ataupun pertanyaan. Skala likert digunakan untuk memperoleh jawaban dari setiap item instrumen, tetapi didalam penelitian ini skor untuk pertanyaan adalah positif. Bentuk dari skala likert yaitu sebagai berikut:

a.       Sangat setuju (SS)                                    skor = 5

 

b.      Setuju (S)                                                 skor = 4

 

c.       Cukup setuju (CS)                                   skor = 3

 

d.      Tidak setuju (TS)                                     skor = 2

 

e.       Sangat tidak setuju (STS)                        skor = 1

 

Penyebaran kuesioner yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara menemui langsung responden yang merupakan Atlet sepak bola. Penulis


 

 

memberikan kuesioner secara tertulis, penulisan kuesioner menggunakan skala likert. Skala likert akan dibentuk checklist atau menyerupai soal pilihan ganda. Harapan darai peneliti adalah mendapatkan data yang benar dan akurat dari para responden dengan melalui penyebaran kuesioner untuk melakukan penilaian terhadap variabel sense, feel dan think terhaadap peningkatan kondisi fisik atlet.

b.Wawancara

 

Silaen (2018:150), wawancara merupakan alat pengumpulan data yang dapoat digunakan untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan bentuk melakukan pengajuan pertanyaan secara lisan yang dilakaukan oleh peneliti atau pengumpul data terhadap seorang informan atau narasumber sebagai pemberi informasi.

Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu kepada Atlet sepakbola.

C. Observasi

 

Silaen (2018:153), observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan kegiatan yang memusatkan perhatian terhadap objek yang akan diteliti dengan menggunakan indra yang dimiliki. Untuk melakuakn pencatatan terhadap hasil dari observasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa alat, yaitu: catatan anekdot (anecdotal recort), catatan berkala, daftar cek (check list), skala penilaian (rating scale), dan peralatan mekanik (mecahnical device)

 

Teknik Analisis Data

Silaen (2018:173), teknik analisis data merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengelompokkan, membuat urutan, mempersingkat data serta memanipulasi agar


mudah untuk dibaca dan dimengerti. Kegiatan analisis data merupakan pengelompokan pada data mentah yang setelah itu dilakukan manipulasi serta mempersingkat sehingga data dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sesuai dengan tujuan penelitian serta agar dapat meneguji hipotesis.

3.1.1 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan guna mengetahui dan mencari pengaruh secara parsial ataupun simultan dan signifikan diantara variabel independen Sense (X1), Feel (X2) dan Think (X3) terhadap variabel dependen Atlet (Y).

a. Uji t (Uji Parsial)

 

Sunyoto (2014:118-119), uji t (uji parsial) digunakan untuk mengetahui tentang pengaruh yang signifikan ataupun tidak signifikan pada variabel independen terhadap adanya variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan uji t untuk menguji pengaruh dari signifikan variabel independen Sense (X1), Feel (X2) dan Think (X3) terhadap variabel dependen kepuasan wisatawan (Y).

Tahapan yang ada dalam uji t adalah sebagai berikut:

 

1)      Merumuskan Hipotesis

 

H1 : Terdapat pengaruh Sense secara parsial yang signifikan terhadap     peningkatan kondisi fisik atlet

2)  Menentukan level of signifikansi dengan α = 5%

 

3)  Menentukan kriteria pengujian :

 

Jika thitung ≤- ttabel atau thitung ttabel maka hipotesis diterima Jika ttabel < thitung < ttabel, maka hipotesis ditolak

4)  Menentukan nilai ttabel :


 

 

Nilai ttabel dapat dilihat pada tabel t sedangkan thitung melalui nilai statistic dengan rumus :

thitung = Koefisien β

Standar Error

 

 

5)      Membuat kesimpulan dengan membandingkan thitung dengan ttabel untuk mengetahui tingkat signifikansi.

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Anggoro, D. (2011). Top 10 di Dunia Olahraga. BE CHAMPION. Asp, E. H. (1999). Factors affecting food decisions made by individual consumers. Food policy, 24(2- 3), 287-294. Azrimaidaliza, A., & Purnakarya, I. (2011). Analisis pemilihan makanan pada remaja di Kota Padang, Sumatera Barat. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 6(1), 17-22. Bali, A. (2015). Psychological factors affecting sports performance. International Journal of Physical Education, Sports and Health, 1(6), 92-95. Bale, J. (2002). Sports Geography (2nd ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203478677 Bird, S. P., & Rushton, B. D. (2020). Nutritional knowledge of youth academy athletes. BMC nutrition, 6(1), 1-8. Bonnici, D. C., Greig, M. A. T. T. H. E. W., Akubat, I., Sparks, S. A., Bentley, D., & Mc Naughton, L. R. (2019). Nutrition in soccer: a brief review of the issues and solutions. Journal of Science in Sport and Exercise, 1(1), 3-12. Collins, J., Maughan, R. J., Gleeson, M., Bilsborough, J., Jeukendrup, A., Morton, J. P., ... & McCall, A. (2021). UEFA expert group statement on nutrition in elite football. Current evidence to inform practical recommendations and guide future research. British journal of sports medicine, 55(8), 416-416. García-Rovés, P. M., García-Zapico, P., Patterson, Á. M., & Iglesias-Gutiérrez, E. (2014). Nutrient intake and food habits of soccer players: analyzing the correlates of eating practice. Nutrients, 6(7), 2697- 2717. Maughan, R. J., & Shirreffs, S. M. (2007). Nutrition for soccer players. Current sports medicine reports, 6(5), 279-280. Manore, M. M., Patton-Lopez, M. M., Meng, Y., & Wong, S. S. (2017). Sport nutrition knowledge, behaviors and beliefs of high school soccer players. Nutrients, 9(4), 350.

Comments